Feb 25, 2016

Just....

23 Februari 2016

I feel so fed up and tired of this job. I mean… I don’t really have works. No, bukannya gue nggak punya kerja tapi gue nggak punya kerjaan. 

Not really. 

Mostly I just watching something on my PC, twittering, anything but work. I feel like I’m not gonna be someone here. Not gonna get any position.

And then there’s this girl. I like her. Really. She was well just like my little sister I didn't even have. But, maybe she’s more creative, more outspoken, more….. everything. A risk taker. Oh and she’s younger than me. But well, she shadowed me. I don’t really want to say this but really…. I’m somehow feeling so… defeated. 

And now, today, I just heard that she may be going to be a socmed specialist(?) or socmed trainer. Well maybe because she can. I don’t blame her really but… I want that kind of opportunity too. But then what is my wall? Maybe my confidence, maybe my insecurity, maybe my introvert side, I don’t know.. Or maybe it's just me, who build a damn brick wall in front of me that close all the opportunity I might have.


I hate ‘this’ me. I hate me who hates others because they do better than me. I hate me who can’t overpass people. I hate ‘this’ me. TT TT 

Feb 24, 2016

Jokes, Apa Iya?

Jokes. Candaan.

Kata yang sering dianggap enteng oleh banyak orang. Kata yang sering dijadikan tameng untuk menyakiti hati orang lain. 

"Ih lo baper banget sih. Gw kan cuma bercanda!"

"Yaelah gitu doang marah. Canda kali canda!"

Perlu diperhatikan ya teman-teman. Dalam bercanda, kalian juga harus punya etika. Nggak boleh menyakiti hati orang lain. Dalam hal ini berarti nggak boleh jadiin orang lain sebagai bahan bercandaan lo. Emang lo suka kalo lo ada di posisi orang itu?

Dalam bercanda, ketika orang yang lo 'ketawain' nggak ikutan ketawa, means dia nggak merasa bahwa bercandaan lo lucu. Mungkin dia, deep down, merasa candaan lo itu nyakitin. Tapi demi kenyamanan semua orang (selain dia tentunya) dia diam dan ikut tertawa. Next time? Kalian akan mengulangi hal yang sama. Toh org yang bersangkutan biasa aja. Damn you people. Emang lo tau dia biasa aja? Dari mana? Mind reader lo ya?

Sekadar cerita. Ada seorang cewek cantik, namun gemuk. Orang pasti akan bilang "cantik ya, sayang gemuk".

Hell-ooo! Emang lo siapa? Emang kenapa kalo dia gemuk? You don't know what she's been through. Mungkin dia pernah diet setengah mati tapi nggak kurus-kurus juga. Mungkin dia sering minum obat pelangsing, tapi nggak ada efeknya. Mungkin dia juga merasa nggak senang dengan badannya. Lo. Nggak. Akan. Pernah. Tahu!

Bahwa dia mungkin terkadang merasa mau mati aja. Bahwa tubuh gemuknya adalah turunan dari orangtuanya. Bahwa dia gemuk karena dulu dia pernah anorexic or bulimic. Kalian nggak tahu. Makanya jangan nge-judge

Ada satu kejadian yang gue yakin banyak dari teman-teman yang berbadan gemuk seringkali alami. Kalian seringkali dibercandai dengan cara: tubuh kalian seakan menabrak orang lain dan orang lain pura-pura mental. Hell lame!

Mereka tertawa. Merasa biasa saja. Yang diketawai juga nggak tahu harus gimana akhirnya hanya ikut tertawa dan pura-pura marah (walau mungkin dia bisa aja marah beneran sih). Tapi, mereka tak peduli. Someday mereka akan melakukan ini lagi.

Mereka merasa ini lucu. Menertawai seseorang karena bentuk tubuhnya adalah hal yang lucu. Kan cuma bercanda. Hah! Iya juga ya. Bodoh banget gw yg begini aja jadi masalah. (read my sarcasm ya... (:)

Ha ha.

Tapi buat gue itu nggak lucu lho. Ya mungkin gue dulu pernah begini juga ke orang lain, makanya ini juga jadi bahan introspeksi diri gue. 

Kalau kalian, iya kalian yang ngetawain itu, ada di posisi dia, apakah kalian akan ikut ketawa juga? I dont think so. Kalau kalian jawab iya dan blg "ya kan itu bercanda, santai aja sih" then kalian nggak benar-benar berusaha ada di posisi dia. Dia, dan gue juga mungkin teman-teman yang gemuk lainnya, nggak merasa santai. Dan mungkin, sadar atau nggak, kalian ngomong begitu sebagai pembelaan dan pembenaran tindakan kalian yang suka menertawakan itu. Akui aja lah.


Badan gemuk ini, bukan kami yang mau kok. Ya kami memang suka makan (alasan gue nggak jadi anorexic adalah karena gue suka makan, so what with that) dan kami nggak suka menyiakan makanan (alasan gue nggak jadi bulimic selain karena gue nggak suka muntah). 

Bagaimana pun bentuk badan orang, baik gemuk, kurus, biasa aja atau terserahlah bagaimana, bukan alasan bagi orang lain yang merasa dirinya "SEMPURNA" untuk bisa meledek atau menjadikan itu sebagai jokes material. Kalian sangat salah kalau merasa melakukan itu adalah hal biasa dan meminta orang-orang yang kalian tertawakan itu maklum dan iya aja jadi bahan bercandaan. 

Ingat, guys. Kalian bukan bercanda kalau orang yang kalian jadikan bercandaan itu tidak ikut tertawa bersama kalian (tertawa secara tulus ya bukan karena terpaksa). Cobalah jadi orang yang peka dan bisa merasakan keadaan sekitar. Jangan maunya dimaklumi terus. 

Nggak semua yang kalian anggap lucu itu adalah hal yang benar-benar lucu. Mungkin justru hal itu bisa menyakiti hati orang lain. 

Nggak perlu punya otak cerdas kan untuk bisa mengerti hal ini?

Think! Before you do anything. 


Ciao.

*ini juga menjadi bahan introspeksi diri buat gue. Mungkin dulu gue juga pernah melakukan hal ini dan nggak sadar kemudian sekarang gue mengalaminya.